Minna pasti pernah ngerasain dilema ini: mau ambil tes bahasa Jepang buat nunjang karir, tapi bingung pilih JLPT atau Nat Test? Nah, perbedaan JLPT dan Nat Test emang bikin pusing kepala, apalagi kalau minna lagi serius mikirin masa depan kerja di perusahaan Jepang.
Jujur aja, banyak yang stuck di fase googling sana-sini tapi malah makin bingung karena informasinya berceceran. Ada yang bilang JLPT lebih prestisius, ada juga yang nyaranin Nat Test karena lebih fleksibel. Terus yang mana dong yang bener-bener cocok buat goals karir minna?
Tenang, di artikel ini kita bakal kupas tuntas perbedaan JLPT dan Nat Test dari segi pengakuan dunia kerja, sistem penilaian, sampai pertimbangan praktis kayak biaya dan tingkat kesulitan. Jadi, minna bisa bikin keputusan yang tepat tanpa nyesel kemudian hari!
Apa Itu JLPT dan Nat Test? Kenali Dulu Basicnya

Sebelum ngomongin perbedaan JLPT dan Nat Test, minna perlu tau dulu nih apa sebenarnya kedua tes ini. JLPT (Japanese Language Proficiency Test) adalah tes kemampuan bahasa Jepang yang diselenggarakan oleh Japan Foundation dan Japan Educational Exchanges and Services. Ini dia standar emas yang udah diakui secara global sejak 1984.
Di sisi lain, Nat Test (Nihongo Ability Test) atau yang sering disebut J-TEST adalah tes bahasa Jepang yang dikembangkan oleh J-TEST Executive Committee. Bedanya, Nat Test lebih fokus pada kemampuan praktis dan komunikasi sehari-hari.
Perbedaan fundamental lainnya? JLPT cuma diadakan dua kali setahun (Juli dan Desember), sementara Nat Test lebih fleksibel dengan jadwal yang lebih sering. Nah, dari sini aja udah keliatan kan karakter masing-masing tes? JLPT lebih formal dan terstruktur, sedangkan Nat Test lebih adaptif dan praktis.
Sistem Penilaian: Mana yang Lebih Fleksibel?
Nah, ini dia yang bikin perbedaan JLPT dan Nat Test makin jelas! JLPT punya sistem level yang udah familiar banget: N5 (pemula) sampai N1 (advanced). Sistemnya pass/fail, jadi minna cuma dapet hasil “lulus” atau “tidak lulus” dengan skor minimal yang harus dicapai di setiap section.
Beda banget sama Nat Test yang kasih skor detail dari 0-1000 poin. Jadi minna bisa tau persis seberapa kemampuan bahasa Jepang-nya, bahkan kalau belum nyampe level tertentu. Lumayan kan buat track progress!
Keuntungan sistem JLPT? Jelas dan mudah dipahami HR. N2 ya N2, gak ada yang bingung. Tapi Nat Test lebih fleksibel karena bisa nunjukin improvement secara gradual. Misalnya, skor 650 poin udah setara N3, tapi minna bisa lihat kemajuan dari 600 ke 650.
Untuk aplikasi kerja, kebanyakan perusahaan Jepang masih prefer JLPT karena lebih established. Tapi beberapa startup dan perusahaan modern mulai appreciate detail scoring Nat Test.
Pengakuan Dunia Kerja: Mana yang Lebih Powerful?
Ini dia pertanyaan sejuta uang yang bikin perbedaan JLPT dan Nat Test jadi krusial banget! Kalau ngomongin pengakuan dunia kerja, JLPT masih jadi raja di kelasnya. Hampir semua perusahaan Jepang, mulai dari Toyota, Sony, sampai startup teknologi, udah pasti recognize JLPT sebagai standar kemampuan bahasa Jepang.
Sementara Nat Test, meski diakui banyak perusahaan, tapi masih belum se-universal JLPT. Beberapa perusahaan manufacturing dan trading company di Indonesia mulai accept Nat Test, terutama yang butuh assessment lebih detail tentang kemampuan komunikasi praktis.
Berdasarkan pengalaman real dari job applicant yang pernah apply ke perusahaan Jepang di Jakarta, 8 dari 10 HR masih nanya “JLPT level berapa?” di tahap screening.
Tapi ada juga yang appreciate skor Nat Test, terutama untuk posisi yang butuh interaksi langsung dengan klien Jepang.
Rekomendasi praktis? Kalau minna target perusahaan multinasional besar atau mau kerja di Jepang langsung, pilih JLPT.
Tapi kalau fokus di perusahaan lokal yang ada kerjasama dengan Jepang atau startup, Nat Test juga oke banget karena lebih aplikatif.
Mana Lebih Sulit JLPT vs Nat Test?
Nah, ini dia pertanyaan yang selalu bikin debate panjang! Soal tingkat kesulitan, perbedaan JLPT dan Nat Test emang cukup signifikan dari segi format dan pendekatan.
JLPT punya format yang lebih rigid dengan tiga section: Language Knowledge (vocabulary/grammar), Reading, dan Listening.
Soalnya multiple choice semua, tapi jebakan di pilihan jawabannya lumayan tricky. Yang bikin challenging, minna harus lulus semua section dengan skor minimal tertentu.
Beda halnya dengan Nat Test yang formatnya lebih variatif. Ada section Listening-Reading Test dan Listening-Grammar-Vocabulary-Reading Test, plus kadang ada Writing juga. Soalnya lebih aplikatif dan mirip situasi real-life communication.
Secara subjektif, banyak yang bilang JLPT lebih “academic” dan butuh hafalan vocabulary yang banyak banget.
Sementara Nat Test lebih fokus ke practical usage, jadi mungkin terasa lebih natural buat yang udah terbiasa ngomong bahasa Jepang sehari-hari.
Untuk persiapan, JLPT butuh waktu 6-12 bulan belajar intensif karena materinya sangat terstruktur. Nat Test relatif lebih fleksibel, bisa dipersiapkan dalam 3-6 bulan kalau minna udah punya basic yang kuat.
Kursus JLPT N3 Mulai 99Ribu Aja di Rikijepang
Setelah tau perbedaan JLPT dan Nat Test, sekarang saatnya action! Kalau minna udah mantap pilih JLPT buat boost karir, jangan belajar sendirian dong.
Di Rikijepang, minna bisa ikut kursus JLPT N3 dengan harga mulai 99ribu aja!
Kenapa harus belajar terstruktur? Soalnya JLPT butuh strategi khusus yang gak bisa asal tebak.
Di sini minna dapet bank soal lengkap, video pembahasan detail, plus try out gratis buat ngukur kemampuan. Yang paling keren, ada paket Eksklusif dengan 12 sesi kelas Zoom dan bonus tutorial interview Tokutei Ginou!
Jangan sampai salah pilih kursus dan buang-buang waktu.
Yuk, konsultasi gratis dulu sama tim Rikijepang buat tau paket mana yang paling cocok sama target karir minna.
Investasi 99ribu buat masa depan yang lebih cerah, worth it banget kan?